Jumat, 07 November 2025

DATA LENGKAP HASIL PERTANDINGAN PERSIB BANDUNG MUSIM TERBARU (2025-2026)

1. Home (6 Juli 2025)

Persib 0 – 2 Port FC

Pencetak Goal    : -

Venue    : Stadion GBLA Bandung

Kompetisi    : Piala Presiden Babak Grup

----

2. Home (8 Juli 2025)

Persib 1 – 1 Dewa United

Pencetak Goal : William M 65’ (asist  Berguinho)

Venue : Stadion GBLA Bandung

Kompetisi : Piala Presiden Babak Grup

----

3. Away (20 Juli 2025)

Persib 2 – 0 Universitas Kasem Bundit

Pencetak Goal

- Marklok (Assist ?)

- Athaya Zahran (Assist ?)

Venue : Wine Meal Football Club training, center  Bangkok, Thailand

Kompetisi : Uji Coba Internasional

----

4. Away (23 Juli 2025)

Persib 2 – 2 Rachaburi FC

Pencetak Goal : Beckham (2 gol) (Assist ?)

Venue : Wine Meal Football Club training, center  Bangkok, Thailand

Kompetisi : Uji Coba Internasional

----

5. Away (26 Juli 2025)

Persib 3 – 1 Polish Terro FC

Pencetak Goal

- Ramon (2 gol) (Assist ?)

- Berguinho (Assist ?)

Venue : Wine Meal Football Club training, center  Bangkok, Thailand

Kompetisi : Uji Coba Internasional

----

6. Home (02 Agustus 2025)

Persib 1 – 0 Western Sidney

Pencetak Goal : William M 60’ (kontribusi Beckam)

Venue : Stadion GBLA Bandung

Kompetisi : Uji Coba Internasional

----

7. Home (09 Agustus 2025)

Persib 2 – 0 Semen Padang

Pencetak Goal

- Barros 39’ (Asist Marklok)

- Febri 90’ (Asist Saddil)

Venue : Stadion GBLA Bandung

Kompetisi : Liga 1 25/26

----

8. Home (13 Agsutus 2025)

Persib 2 – 1 Manila Diger

Pencetak Goal

- Luciano 38’ (Asist Beckam)

- Barros 72’ (Asist Beckam)

Venue : Stadion GBLA Bandung

Kompetisi : Play off ACL 2

----

9. Away (18 Agustus 2025)     

Persijap 2 - 1 Persib

Pencetak Goal

- Barros 16’ (Assist Beckam) – Dianulir offside

- Barros 90+2’ (P)

Venue : Gelora Bumi Kartini, Jepara

Kompetisi : Liga 1 25/26

----

10. Away (24 Agustus 2025)     

PSIM 1 - 1 Persib

Pencetak Goal

-Barros 71’ (Gagal Penalti)

-Patricardi 90’+6 (Assist Ramon)

-Marklok 90’+14 (Gagal Penalti)

Venue : Stadion Sultan Agung, Yogjakarta

Kompetisi : Liga 1 25/26

----

11. Home (12 September 2025)

Persib 1 – 0 Persebaya

Pencetak Goal : Barros 53’ (Assist Berguinho)

Venue : GBLA, Bandung

Kompetisi : Liga 1 25/26

----

12. Home (18 September 2025)

Persib 1 – 1 Lion City Sailors

Pencetak Goal : Saddil 47’ 

Venue : GBLA, Bandung

Kompetisi : ACL 2

----

13. Away (22 September 25)

Arema 1 - 2 Persib

Pencetak Goal

-Barros 59’ (Assist Jung)

-Barba 90’+3 (Assist William)

Venue : Stadion Kanjuruhan, Malang

Kompetisi : Liga 1 25/26

----

14. Away  (27 September 2025)

Persita 2 - 1 Persib

Pencetak Goal : Beckam 90’+9 (Assist William)

Venue : Stadion I Wayan Dipta, Bali

Kompetisi : Liga 1 25/26

----

15. Away (01 Oktober 2025)

Bangkok United 0 - 2 Persib

Pencetak Goal

- Jung 42’ (Assist Barros)

- Jung 60' (Kontribusi Luciano) Dianulir Offside?

- Barros71’ (Assist Jung)

Venue : Stadion Thamassat, Bangkok

Kompetisi : ACL2 fase group

----

16. Away (17 Oktober 2025)

PSBS 0 - 3 Persib

Pencetak Goal

- Jung 45’+3 (P)

- Barros 58’ (Kontribusi Beckam)

- Luciano 77’ (Assist Jung)

Venue : Stadion Cendrawasih, Biak

Kompetisi : Liga 1 25/26

----

17. Home (23 Oktober 2025)

Persib 2 – 0 Selangor FC

Pencetak Goal

- Adam 29’ (Assist Marklok) 

- Jung 67’ (P)

Venue : GBLA Bandung

Kompetisi : ACL 2 fase group

----

18. Home (27 Oktober 2025)

Persib 2 – 0 Persis

Pencetak Goal

- Luciano 12’ (Kontribusi Ramon)

- Ramon 44’ (Assist Klok) dianulir handball?

- Barros 49’ (Assist Beckam)

Venue : GBLA, Bandung

Kompetisi : Liga 1 25/26

----

19. Away (01 November 2025)

Bali United 0 - 1 Persib

Pencetak Goal : Jung 84’ (Assist Beckam)

Venue : Stadion I Wayan Dipta, Bali

Kompetisi : Liga 1 25/26

----

20. Away (06 November 2025)

Selangor FC 2 - 3 Persib

Pencetak Goal

-Jung 48' (Assist Barros)

-Adam 81' (Assist Marklok)

-Adam 90'+7

Venue : Stadion MBPJ, Petaling Jaya

Kompetisi : ACL 2 fase group

====

Statistik Sementara di semua ajang

Main    : 20

Menang    : 13

Imbang    : 4

Kalah    : 3

Goal / Kebobolan    : 33/16 (+17)

Clean Sheet    : 9

Klasemen Sementara ACL 2    : 1 (Dipastikan Lolos 16 besar)

Klasemen Sementara Liga 1    : 4 (Hingga pekan ke 10)

====

Data Pencetak Goal di semua Ajang

1. Barros : 8 Goal + 1 goal dianulir

2. Jung : 5 Goal + 1 goal dianulir

3. Adam Alis : 3 Goal

4. Luciano : 3 Goal

5. Beckam : 3 Goal

6. William : 2 Goal

7. Ramon : 2 Goal + 1 goal dianulir

8. Saddil : 1 Goal

9. Barba : 1 Goal

10. Patricardi : 1 Goal

11. Febri : 1 Goal

12. Marklok : 1 Goal

13. Berguinho : 1 Goal

14. Athaya : 1 Goal

====

Statistik Liga 1 2025/26

Main    : 9

Menang    : 6

Imbang    : 1

Kalah    : 2

Goal / Kebobolan    : 14/6 (+8) Point 19 

Posisi 4 sementara

====

Data Pencetak Goal Liga 1 2025/26
1. Barros : 6 Goal 
2. Jung : 2 Goal
3. Luciano : 2 Goal
4. Beckham : 1 Goal
5. Febri : 1 Goal
6. Barba : 1 Goal
7. Patricardi : 1 Goal

====

Statistik ACL 2

Main    : 4

Menang    : 3

Imbang    : 1

Kalah    : 0

Goal / Kebobolan    : 8/3 (+5) Point 10 

Posisi 1 sementara

====

Data Pencetak Goal di ACL 2 (termasuk play off)
1. Jung : 3 Goal
2. Adam : 3 Goal
3. Barros : 2 Goal
4. Saddil : 1 Goal
5. Luciano : 1 Goal

====
Data Pencetak Assist
1. Beckham : 4
2. Jung : 3
3. Klok     : 3
4. Berguinho : 2
5. William : 2
6. Barros : 2
7. Saddil : 1
8. Ramon : 1

====
Catatan : penulis mencoba memaksimalkan partisipasi pemain dalam proses terciptanya goal selain assist, maka penulis membuat beberapa kata bantu seperti :
*kontribusi : yang berarti sesaat sebelum terjadinya goal ada peran dari pemain secara tidak langsung seperti tendangan yang ditahan kiper sampai terjadinya ribon, lalu tendangan atau operan yang terblok dan mengarah kembali ke sesama pemain persib, dan pemain terakhir yang dilanggar di kotak penalti.
... bila ada yang salah dan pertandingan yang terlewat mohon dikoreksi di komentar ya

Jumat, 23 Juni 2023

Gunung Mandalawangi : Dokumentasi Gunung di Bandung Bagian 1

 

Gunung Mandalawangi di foto dari Jl. Cijapati (Dokumen Pribadi)

Gunung Mandalawangi merupakan sebuah gunung api bertipe Stratovolcano yang sudah tidak aktif lagi. Memliki ketinggian 1640 m.dpl menjulang dengan beberapa puncak seperti puncak Gunung Masigit dan puncak Gunung Haruman.

Penulis mencoba untuk mengelilingi Gunung Mandalawangi dan melihat gunung-gunung di sekitarnya. Tampak gunung Kaledong dan Haruman di Timur, Gunung Pangradinan di barat serta rangkaian gunung Putri - Gunung Tikukur di selatan yang saling sambung menyambung sampai ke kompleks Gunung Api Guntur dan Gunung Api Kamojang.

Berikut rangkuman  informasi singkat gunung Mandalawangi 

informasi umum Gunung Mandalawangi (dokumen pribadi dari berbagai sumber)

Puncak-puncak yang dimiliki Gunung Mandalawangi :
1. Gunung Buleud (1263 m) : disebalah barat mandalawangi
2. Gunung Pasir Citiis (1005 m) : disebalah utara kaki Mandalawangi
3. Gunung Durung (1095 m) : disebelah utara kaki Mandalawangi
4. Gunung Pasir Eurih (1143 m) : disebelah timur Mandalwangi
5. Gunung Pasir Garung (1079 m) : disebelah utara kaki Mandalawangi
6. Gunung Haruman (1530 m) : salah satu puncak utama di utara
7. Gunung Masigit (1618 m) : salah satu puncak utama di selatan

Gunung Buleud

Gunung-Gunung di sekitar Gunung Mandalawangi
1. Gunung Guntur
2. Gunung Haruman
3. Gunung Kaledong
4. Gunung Kamojang
5. Gunung Kasur
6. Gunung Pangradinan
7. Gunung Pulus
8. Gunung Putri
9. Gunung Sangiang anjung
10. Gunung Selasih
11. Gunung Tikukur

Gunung Pulus (kiri) & Gunung Kasur (kanan)



Sejarah dan Topomini

Dikutip dari website Bandungbergerak.id bahwa sejarah dan topomini dari gunung Mandalawangi adalah sebagai berikut :

"Salah satu versi menyebutkan nama Mandalawangi terkait dengan cerita legenda daerah Majalaya yang ada hubungannya juga dengan daerah Rajamandala. Rajamandala yang dimaksud berada di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur.

Konon, dahulu ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja bernama Raja Mandala. Raja Mandala memiliki sembilan orang anak laki-laki. Yang paling besar bernama Mandalawangi, kemudian berturut-turut bernama Mandalagiri, Mandalacipta, Mandalarasa, Mandalajati, Mandalabraja, Mandalaseta, Mandaladenta, Mandalaraga, serta satu-satunya anak perempuan sebagai bungsunya (anak kesepuluh) yang diberi nama Putri Mandalasari.

Saat masih bayi, dengan terpaksa Putri Mandalasari harus dibuang ke tengah hutan agar rakyat di kerajaan yang sedang terkena wabah penyakit bisa sembuh, serta kemarau panjang segera berakhir. Di tengah hutan, Putri Mandalasari kemudian ditemukan oleh Ki Dasta. Karena ditemukan di sela-sela pepohonan, maka Ki Dasta mengangkat nama Sela Asih, atau dipanggil dengan sebutan Putri Selasih.

Kelak Putri Selasih yang sudah tumbuh dewasa dan cantik, bertemu dengan pemuda gagah, sakti, dan tampan. Mereka pun mengusulkan melangsungkan pernikahan. Tetapi, nyatanya pemuda tersebut adalah Mandalawangi, yang tak lain merupakan kakak kandungnya.

Singkatnya, mereka tidak menikah dan berubah menjadi gunung. Putri Selasih menjadi Gunung Selasih, sementara kakaknya menjadi Gunung Mandalawangi. Letak Gunung Selasih tidak terlalu jauh dari Gunung Mandalawangi, tepatnya di arah barat daya yang mengarah ke daerah Majalaya.

Versi lain dari asal-usul nama Gunung Mandalawangi muncul dari keterkaitannya dengan sebuah kerajaan yang berpusat di kawasan Nagreg, yaitu kerajaan Kéndan. Kerajaan yang diperkirakan mengalami masa kejayaan pada abad keenam mashi, atau pada masa senjakala Kerajaan Tarumanagara, merupakan cikal-bakal kelahirannya kerajaan Galuh.

Selasa, 26 Juni 2018

Daftar Candi di Tatar Sunda

Peninggalan bangunan candi zaman klasik di Jawa Barat terhitung peninggalan purbakala yang langka ditemui. Selain sedikit, kondisi candi juga tidak ada yang utuh sama sekali, bahkan Candi Cangkuang di Garut pun merupakan kontruksi baru hasil dari ekskavasi peneliti pada tahun 1976, karna kondisi bebatuan candi saat ditemukan hanya 40% saja. Berbeda dengan provinsi lain di Pulau Jawa seperti, Jawa Tengah dan Jawa Timur, kedua provinsi ini memiliki ratusan bangunan candi dengan kondisi utuh terawat. 

Berikut beberapa bangunan candi di Jawa Barat yang berhasil kami himpun:

1. Percandian Batu Jaya di Karawang

Candi Blandongan, Salah satu bangunan Candi di Kompleks Percandian Batujaya
(sumber gambar :http://www.wacana.co/2015/09/kompleks-percandian-batujaya/)

Percandian Batujaya didapuk sebagai situs percandian tertua di Nusantara. Hasil penelitian mencatat bangunan ini telah ada sejak abad ke-2 Masehi, tepatnya saat Kerajaan Salakanagara masih berdiri. Dikemudian hari kemungkinan situs ini dirawat dan dilanjutkan oleh Kerajaan Tarumanegera yang baru berdiri pada abad ke-4 Masehi.

Terdapat lebih dari 40 bangunan candi yang tersebar di situs percandian ini. Semua bangunan candi hanya tersisa bagian badan dan kakinya saja. Beberapa situs candi yang telah diberi nama, antara lain : Candi Jiwa, Candi Blandongan, Candi Damar, Candi Serut, Candi Lempeng, Candi Silinder, Candi Asem, Candi Lingga, Candi Sumur dan Candi Gundul.

Perlu dicatat, sebelum diketahui adanya bangunan candi, tempat ini adalah sebuah gundukan tanah kecil yang membukit, warga sekitar menyebutnya sebagai unur.

2. Percandian Bojong Menje di Bandung

Salah satu bangunan candi di kompleks percandian Bojong Menje
(Sumber gambar : https://www.idsejarah.net/2017/02/candi-bojongmenje.html)

Pada percandian Bojong Menje terdapat empat bangunan candi, diantaranya: Candi Orok, Candi Kukuk, Candi Malaka dan Candi Wayang. Menurut informasi warga setempat, dahulunya bangunan candi ini adalah bangunan candi yang utuh melebihi bangunan Candi Cangkuang di Garut. Namun saat datangnya bangsa penjajah dari barat, maka candi ini diratakan karna alasan tempat angker, dan pada tahun 2004 percandian ini kembali ditemukan.

3. Percandian Cibuaya di Karawang

Candi Lanang di kompleks Percandian Cibuaya 
(Sumber gambar :https://sportourism.id)

Setidaknya terdapat 7 bangunan kuno di kompleks percandian Cibuaya. Diantaranya yang telah dipugar adalah bangunan Candi Lanang dan Candi Wadon. Jenis batuan percandian ini sama dengan jenis batu yang terdapat di kompleks percandian Batujaya.

4. Candi Batu Kalde di Pangandaran 

 Sisa-sisa bangunan Candi Batukalde
(sumber gambar:panjipawitraalaffiat.blogspot.com)


5. Candi Bojongemas / Purnama Hyang di Bandung

Situs Candi Bojongemas yang memperihatinkan
(Sumber gambar :https://deskgram.org )

Sama hal nya dengan Percandian Bojong Menje, Candi Bojong Emas pun dulu merupakan candi yang utuh. Kini candi Bojongemas hanya tinggal gundukan batu tak beraturan di pinggir jalan.

6. Candi Cangkuang di Garut

Candi Cangkuang yang megah
(siumber gambar ; http://sumbersejarah1.blogspot.com)

Candi Cangkuang merupakan satu-satunya bangunan candi di Jawa Barat yang bentuknya paling utuh. Dibangun sekitar abad ke-8. Candi ini mempunyai keunikan tersendiri yakni, disamping candi terdapat makam islam kuno yang oleh penduduk sekitar dipercaya sebagai makam leluhur mereka. Makam tersebut adalah makam Dalem Muhammad Arifin.

7. Candi Ciapus di Bogor (?)

Keberadaan candi ini masih diragukan kebenarannya.

8. Candi Gunung Pulosari di Pandeglang, Banten

Merupakan beberpa sisa peninggalan kerajaan Salakanagara yang tersebar disekitar Gunung Pulosari, Pandeglang, Banten.

9. Candi Gunung Sadahurip/Gunung Putri di Garut (?)

Keberadaan candi ini masih diragukan kebenarannya.

10. Candi Indihiyang di Tasikmalaya

Situs candi Indihiyang dengan situs utamanya LIngga-yoni

Situs Candi Indihiyang juga dikenal dengan situs Lingga-yoni merupakan sisa-sisa bangunan candi yang berlokasi di Kecamatan Indihiyang, Kabupaten Tasikmalaya.

11. Candi Japura di Cirebon

Situs candi Japura
(sumber : http://saunggaluh.blogspot.com)

Situs Candi kuno di Cirebon ini keberadaannya juga belum pasti. Untuk Informasi lebih lanjut Silahkan kunjungi laman Candi Japura

12. Candi Karangkamulyaan (Lambang Peribadatan) di Ciamis

 Salah satu sisa candi di Situs Karangkamulyan
(sumber : http://www.koko-nata.net)

Merupakan sebaran situs sisa keraton Kerajaan Galuh. Batu pada situs ini diperkirakan kemuncak atau stupa candi.

13. Candi Pasir Leutik di Ciamis (lingga dan yoni)

 Batu yoni yang ditemukan di pasir leutik
(sumber : https://ahmadsamantho.wordpress.com)

Situs ini berada diselatan dari Candi rajengwesi. Berupa lingga yoni, 4 buah batu yang dianggap sebagai 3 buah kursi batu dan sebuah meja batu. Penduduk setempat percaya bahwa situs ini merupakan peninggalan kerajaan Galuh.

14. Candi Rajengwesi di Ciamis

 Sebaran batu candi Rajengwesi 
(sumber :https://ahmadsamantho.wordpress.com)

Candi Rajengwesi merupakan sebuah situs yang sangat memperihatinkan kondisinya. Hanya ada beberapa sebaran batu bata yang hancur dan berserakan.

15. Candi Ronggeng di Banjar

Situs Candi Ronggeng

Candi ini juga dikenal dengan Candi Pamarican. Berada di Dusun Kedung Bangkong, RT 31 RW 09, Desa Sukajaya, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis.

16. Candi Surosoan di Banten

Informasi tentang candi yang berada di kompleks Keraton Surosowan harus diteliti lebih lanjut. Penulis menilai bahwa yang dimaksud candi Surosowan ini mengacu pada keraton Surosowan banten yang ditempati Kesultanan Banten merupakan bekas istana dari kerajaan sebelumnya yang beragama Hindu, yakni kerajaan Banten Basisir.
Saya sebagai penulis belum dapat informasi yang memuaskan mengenai keberadaan candi ini.

17. Candi Talun di Sagalaherang, Subang

 Sisa-sisa bangunan candi Talun
(sumber gambar : http://www.gspradio.com)

Situs Talun secara administratif termasuk di wilayah Desa Telaga Sari, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Keberadaan situs Talun pertama kali dilaporkan pada sekitar bulan November 1993.

18. Candi Tanggulun di Bandung

Candi Tanggulun merupakan sisa bangunan ccandi berupa yoni yang terdapat di daerah Ibun.

Jumat, 25 Agustus 2017

Tentang Sundalawas.blogspot.com

Postingan-postingan dalam blog ini bukanlah hasil tesis dan penelitian saya pribadi, melainkan dari banyak sumber, baik itu dari media social, dari buku-buku sejarah, dari narasumber seperti kuncen, atau sesepuh serta dari berbagai media lainnya.
Dimohon pembaca mengoreksi segala tulisan yang ada di blog ini, apabila pembaca menemukan tulisan yang salah ataupun segala sesuatu yang tidak sesuai dengan sejarah yang bersangkutan dengan Sejarah Sunda. Dimohon pula mengoreksi dengan sopan dan nada bicara yang baik, insyaalloh saya akan mencari sumber-sumber yang lebih kongkrit disertai perbandingan dari beberapa sumber berbeda yang juga terpercaya. Untuk segala perhatiannya saya ucapkan banyak terimakasih.

Senin, 12 Juni 2017

Ngaprak Alam Sunda bagian 1 : Kampung Ciselasih

Jalan menuju kampung Ciselasih, nampak Perbukitan Subang diselimuti kabut tipis

Sekedar untuk mengisi waktu senggang, saya mencoba melangkahkan kaki menuju sebuah kampung pertanian bernama Kampung Ciselasih. Udara segar khas pegunungan, ditambah pemandagan yang elok indah menawan membuat hati betah berlama-lama menikmati alam selasih.

Di kanan kiri nampak perkebunan yang luas, ada kebun tomat, cabai, brokoli, labu siam, dan lain-lain. Karena itu maka tidak heran kampung ini dikenal dengan kampung pertanian. Kebetulan saat itu sedang musim panen, banyak petani hilir mudik membawa hasil kebun mereka ke tengkulak.

Kampung Ciselasih tidak begitu terkenal sebagai spot untuk hiking ataupun sekedar berfoto ria. Namun sejuta keindahan alam dapat kita temui di sini. Untuk mencapai kampung selasih sangat mudah, dari jalan tangkuban perahu, daerah Desa Cikole kita belok kanan ke kampung Pasar ahad, setelah itu kita akan menemui jalan turun dan menanjak hingga sampai ke Kampung Cikareumbi. Dipertigaan jalan cikareumbi anda ambil jalur kiri lalu terus jalan keatas. Tidak sampai setengah jam kita sudah sampai di Kampung Ciselasih.
Perkebunan warga di kaki pegunungan di Kampung Selasih

Keindahan alam Selasih yang belum banyak ter eksplor media 

Hujan gerimis waktu itu mengharuskan kami beranjak pulang, biarpun sebentar namun ini kali pertama kami ngaprak, mang eksplor alam Sunda. 

Bandung, 13 Juni 2017

Minggu, 14 Mei 2017

Kerajaan Galuh

Kerajaan Galuh

Tahun Berdiri : 612 M
Masa : 612-1482 M
Pusat Kerajaan : Ciamis
Ibu Kota : Ujung Galuh/Karang Kamulyan dan Kawali
Nama Lain : Kerajaan Galuh Purba
Raja Pertama : Maharajaresi Wretikandayun
Raja Terkenal : Maharaja Sanjaya dan Manarah (Ciung Wanara)
Jumlah Raja : lebih dari 22 raja
Agama Kerajaan : Hindu, Budha, Hyang, Islam
Diteruskan Oleh : Kerajaan Pajajaran

Kerajaan Galuh merupakan sebuah kerajaan bercorak Hindu-Hyang (Sunda Wiwitan) yang berpusat di sekitar Ciamis. Kerajaan Galuh didirikan oleh seorang resi bernama Resi Wretikandayun putra Rasi Kandiawan penguasa Kerajaan Medangjati pada tahun 612 M.

Sejarah berdirinya Kerajaan Galuh

Cikal bakal berdinya Kerajaan Galuh berasal dari Kerajaan Kendan. Kerajaan Kendan sendiri didirikan pada tahun 536 Masehi oleh Maharajaresi Manikmaya, seorang resi dari India yang menjadi menantu Maharaja Suryawarman raja Tarumanegara ke-7. Pemerintahan Maharajaresi Manikmaya kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Suraliman sakti dan memerintah Kerajaan Kendan dari tahun 568 sampai 597 Masehi.
Sang Suraliman sakti menikah dengan seorang puteri dari Bakulapura (Kutai) dan dikarunai seorang putera dan seorang puteri. Yang sulung bernama Sang Kandiawan, dan yang bungsu bernama Kandiawati. Sang Kandiawati bersuami kepada seorang saudagar di Sumatera dan tinggal di negeri suaminya. Sedangkan Sang Kandiawan menjadi penerus pemerintahan ayahnya. Ketika ayahnya (Sang Suraliman) menjadi penguasa Kendan, sang Kandiawan telah menjadi raja daerah di Medang Jati atau Medang Gana. Karena itu ia digelari Rahiyangta ri Medang jati.
Sang Kandiawan berkuasa dari tahun 597 sampai 612 M, beliau kemudian menjadi petapa di Layuwatang dan dijuluki Sang Layuwatang. Sebagai pengganti dirinya, ia menunjuk putera bungsunya, yaitu sang wretikandayun yang waktu itu sudah menjadi Rajaresi di Menir.
Maharajaresi Wretikandayun kemudian mendirikan sebuah kerajaan baru di Karangkamulyan dan diberi nama Kerajaan Galuh.

Menjadi Kerajaan yang Berdaulat

Kerajaan Galuh sebelumnya adalah penerus dari Kerajaan Medanjati, yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan tarumanegara. Ketika Kerajaan Tarumanegara di pimpin oleh Maharaja Tarusbawa, pamor Tarumanegara sudah sangat menurun. Sang Tarusbawa berupaya untuk mengembalikan citra Tarumanegara seperti pada masa kekuasaan Maharaja Purnawarman. Tanpa memperhitungkan secara matang, Sang Tarusbawa mengubah nama Kerajaan atrumanagara menjadi Kerajaan Sunda.
Peluang tersebuyt dimanfaatkan oleh Sang wretikanddayun. Sang Wretikandayun segera mengirim duta ke ibu kota Kerajaan Sunda (Pengganti Tarumanegara), untuk menyampaikan pesan khusus dari dirinya yang berbunyi :
"Sejak sekarang, kami bersama semua kerajaan yang terletak dalam wilayah sebelah timur Citarum, tidak lagi tunduk di bawah kekuasaan tarumanegara. Jadi, tidak lagi mengakui Tuan (pakanira) sebagai ratu. Akan tetapi, hubungan persahabatan diantara kita tidak perlu terputus, bahkan mudah-mudahan menjadi semakin akrabn.
Karena itu, daerah-daerah disebelah barat Citarum, tetap berada dibawah pemerintahan Tuan, sedangkan daerah-daerah di sebelah timur Citarum menjadi bawahan kami, dan sejak sekarang kami tidak mau lagi mempersembahkan upeti kepada Tuan. kemudian janganlah hendaknya angkatan peranag Tuan meyerang kerajaan kami., galuh Pakuan, sebab tindakan semeecam itu akan percuma. Angkatan perang kerajaan Galuh ada kira-kira tiga kali lipat angkatan perang Taun dan sanagt lengkap persenjataannya.
Disamping itu banyak kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah dan Timur yang bersahabat dengan kami dan mereka sanggup memberi  bantuan perlengkapan bagi angkatan perang kami. Hal ini Tuan maklumi. Nanti kita rukun bersahabat sma-sama menghendaki kesejahteraan negara kita dan kecukupan kehidupan rakyatkita serta bersama sama menjauhkan malapetaka. Semoga yang Maha Kuasa memusnahkan siapapun yang berwatak lalim dan culas serta tidak mengenal perikemanusiaan".
Walau Pamor Tarumanegara sudah menurun, tetapi belum tentu kalah menghadapi Galuh. Namun karena Sang Tarusbawa seorang pecinta kedamaian dia lebih memilih menerima tuntutan sang Wretikandayun untuk memecah kerajaan menjadi dua dengan Citarum sebagai batasnya.
Dan akhirnya pada tahun 670 Masehi, Kerajaan Tarumanegara berakhir dan Kerajaan Galuh resmi menjadi kerajaan merdeka yang berdaulat penuh. Berikut pembagian kekuasaan antara Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda (Pengganti Tarumanegara) :
1. di sebelah barat Citarum menjadi Kerajaan Sunda; dan
2. di sebelah timurnya menjadi kerajaan Galuh.


Raja-raja Kerajaan Galuh
Berikut adalah daftar Raja-aja Kerajaan Galuh
1. Resi Wretikandayun (612-702 M)
2. Mandiminyak/Amara (702-709 M)
3. Bratasenawa/Sena (709-716 M)
4. Purbasora (716-723 M)
5. Maharaja Sanjaya/Harisdrma (723-732 M)
6. Tamperan Barmawijaya (732-739 M)
7. Manarah/Ciung Wanara (739-783 M)
8. Minisri (783-799 M)
9. Tariwulan (799-806 M)
10. Welengan (806-813 M)
11. Linggabumi (813-852 M)
12. Batara Danghiyang Guruwisuda (852-916 M)
13. Rakyan Jayadrata (916-949 M)
14. Rakyan harimurti (949-988 M)
15. Prabu Linggasakti Jayawiguna (988-1012 M)
16. Prabu Resiguru Darmasatyadewa (1012-1027 M)
17. Dewi Sumbadra (1027-1065 M)
18. Prabu Atya Tunggal Ningrat (1065-1091 M)
19. Dewi Citrawati (1152-1157 M)
20. Ningrat Kencana (1475-1482 M)
21. Prabu Ningratwangi (1482-...? M)
22. Prabu Jayaningrat (...?-1528 M)
Mengenai sejarah raja-raja Galuh telah di Bahas pada postingan sebelumnya.
Baca juga Sejarah Raja raja Galuh

Peninggalan-peninggalan Kerajaan Galuh

Berikut beberapa peninggalan Kerajaan Galuh
1. Situs Karangkamulyan
2. Situs Candi Cangkuang
3. Prasasti : Prasasti Mandiwunga, Prasasti Cikajang,  Prasasti Rumatak,  Prasasti Galuh.
4. Peninggalan lainnya banyak tersebar di daerah Sumedang,  Ciamis,  Bandung, dan sekitarnya.


Sumber tulisan :-Buku Sejarah Jawa Barat (Juganing Rajakawasa karya Drs. Soseph Iskandar, Wikipedia.org, dan dari sumber lainnya.

Sumber gambar:

Sabtu, 19 November 2016

Kerajaan Aruteun

Tahun Berdiri : Akhir Abad 4 (ada yang menyebutkan tahun 430 M)
Masa : Abad 5- abad 6 Masehi
Pusat Kerajaan : Bogor
Ibukota : Muara Sungai Aruteun
Nama Lain : Holotan
Raja Pertama : ?
Raja Terkenal : ?
Jumlah raja : ?
Agama Kerajaan : Hindu

Kerajaan Aruteun atau Holotan merupakan sebuah kerajaan bercorak Hindu yang pernah berdiri di Jawa barat. Pusat kekuasaan kerajaan Aruteun adalah di Bogor dengan ibu kotanya di muara Sungai Aruteun di sebelah utara barat laut kota Bogor sekarang.

Sumber Sejarah Kerajaan Aruteun

Menurut catatan resmi Kekaisaran diansti Sung, yang tercatat dalam buku Sejarah lama Dinasti Sung menyebutkan : Kerajaan holotan muncul sebagai nama sebuah kerajaan di Jawa yang pernah mengirimkan utusan ke Kaisaran cina pada tahun 430, 433, 434, 435, 437 dan terakhir tahun 452 Masehi. Sejarah lama Dinasti Sung menguraiklan bahwa utusan Kerajaan Aruteun (yang disebuyt Hootan) pada taun 430 meminta perlindungan kepada Kaisar China terehadap ancaman-ancaman dari negara tetangganya. itulah salah satu sebab Kerajaan Aruteun mengirimkan utusan itu diulanginya beberapa kali sampaiu terakhir tahun 452 M.
Kerajaan Aruteun ini kemungkinan besar hancur akibat penaklukan Kerajaan tarumanegara, atau mungkin menjadi keraajan Bawahan Kerajaan tarumenagra setelah penaklukan tersebut.
Tidak banyak diketahui tentang kerajaan ini. Namun berita dari dinasti Sung dapat mengokohkan Aruteun sebagai salah satu kerajaan yang pernah berdiri di Jawa barat.

Sumber tulisan :
-www.mail-archive.com