Selasa, 30 Juni 2015

Biografi Syeh Maulana Malik Ibrahim




(Lukisan Sunan Gresik)
Nama Lain        : Sunan Gresik, kakek Bantal, Syeh Maghribi, Sunan Tandhes, Syeh Makhdum Ibrahim As-Samarqandi, Syeh Mursyid Akbar Thariqat walisongo
Lahir                 : Samaskand, Asia Tengah Abad 14 M
Wafat                : Gresik, Jawa Timur 1419 M
Lokasi Makam  : Desa Gapurosukolilo, Kota Gresik, Jawa Timur
Penyebaran       : Sekitar Jawa Bagian Timur, terutama di Gresik pada Abad 14-15 M 
Nama Ayah       : Syeh Jumadil Qubro/Syehk Maulana Ahmad Jumadil kubro
Nama Ibu          : ?

Syeh Maulana Malik Ibrahim atau yang lebih dikenal dengan Sunan Gresik adalah salah satu anggota Walisongo generasi pertama. Beliau diperkirakan lahir di Samarkand di Asia Tengah pada paruh awal abad ke-14 dan wafat di Gresik pada tahun 1419 M. Makam beliau berada di Desa Gapurosukolilo, kota Gresik, Jawa Timur. Selain beliau pada generasi walisongo pertama juga masuk Syeh Jumadil Qubro, Syeh Maulana Malik Isroil, Syeh Maulana Ishaq, Syeh Hasanuddin, Syeh Maulana Aliyuddin, Syeh Maulana Al Magribi, Syeh Maulana Muhammad Ali Akbar, dan Syeh Subakir.

Nasab Syehk Maulana Malik Ibrahim

Menurut catatan dari As-Sayyid Bahruddin Ba'alawi Al-Husaini yang kumpulan catatanya kemudian dibukukan dalam Ensiklopedia Nasab Ahlul bait yang terdiri dari beberapa volume (jilid). Dalam catatan itu tertulis : As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) bin As-Sayyid Barakat Zainal Alam (Syekh Zumadil Qubro) bin As-Sayyid Husain Jamaluddin bin As-Sayyid Ahmad Jalaluddin bin As-Sayyid Abdullah bin As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin As-Sayyid Alwi Ammil Faqih bin As-Sayyid Muhammad Shahib Mirbath bin As-Sayyid Ali Khali'Qasam bin As-Sayyid Alwi bin As-Sayyid Muhammad bin As-Sayyid Alwi bin As-Sayyid Ubaidillah bin Al-Imam Ahmad Al-Muhajir bin Al-imam Isa bin Al-Imam Muhammad bin Al-Imam Ali Al-uraidhi bin Al-Imam Ja'far Shadiq bin Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Al-imam Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra/Ali bin Abi Thalib, binti Nabi Muhammad Rasulullah SAW.

Penyebaran Agama

Syeh Maulana Malik Ibrahim termasuk salah seorang yang pertama-tama menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa, dan wali senior di antara para wali lainnya. Beberapa versi babad menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang pertama kali ditujunya adalah daerah Leran, Kecamatan Manyar, yaitu 9 kilometer ke arah utara Kota Gresik. Lalu beliau mulai menyiarkan agama Islam di tanah Jawa bagian timur, dengan mendirikan masjid pertama di desa Pasucinan, Manyar.
Pertama-tama yang dilakukanya ialah mendekati masyarakat melalui pergaulan. Budi bahasa yang ramah-tamah senantiasa diperlihatkannya dalam pergaulan sehari-hari. Beliau tidak menentang secara tajam agama dan kepercayaan hidup dari penduduk asli, melainkan hanya memperlihatkan keindahan dan kebaikan yang dibawa oleh agama Islam. berkat keramah-tamahanya, banyak masyarakat yang tertarik masuk kedalam ajaran Agama Islam.
Sebagaimana yang dilakukan para wali lainya, aktivitas pertama yang dilakukan Syeh Maulana Malik Ibrahim ialah berdagang. Beliau berdagang di tempat pelabuhan terbuka, yang sekarang dinamakan Desa Roomo, Manyar. Perdagangan membuatnya dapat berinteraksi dengan masyarakat banyak, selain itu raja dan para bangsawan dapat pula turut serta dalam kegiatan perdagangan tersebut sebagai perilaku jual-beli, pemilik kapal atau pemodal.
Setelah Cukup mapan di masyarakat, Syehk Maulana Malik Ibarahim kemudian melakukan kunjungan ke Ibu kota Majapahit di Trowulan. Raja Majapahit walaupun tidak memeluk islam tetapi menerima dengan baik, bahkan memberikannya sebidang tanah di pinggiran kota Gresik. Wilayah itulah yang sekarang dikenal dengan nama Desa Gapura. Cerita rakyat tersebut diduga mengandung unsur-unsur kebenaran, mengingat menurut Groeneveldt pada saat Syeh Maulana Malik Ibrahim, di ibukota Majapahit telah banyak orang asing termasuk dari Asia Barat.
Dalam rangka memperaiapkan kader untuk melanjutkan perjuangan menegakan ajaran-ajaran Islam, Syeh Maulana Malik Ibrahim membuka pesantren-pesantren yang merupakan tempat mendidik pemuka agama Islam dimasa selanjutnya. Hingga saat ini makamnya masih diziarahi orang-orang yang menghargai usahanya menyebarkan agama Islam berabad-abad silam. Setiap malam Jum'at Legi, masyarakat setempat ramai berkunjung untuk berziarah. Ritual ziarah tahunan atau haul juga diadakan setiap tanggal 12 Rabi'ul Awwal, sesuai tanggal wafat pada prasasti makamnya. Pada acara haul biasa dilakukan Khataman Al-Quran, mauludan (pembacaan riwayat Nabi Muhammad SAW), dan dihidangkan makanan khas bubur harisah.

Legenda Rakyat
Menurut legenda rakyat, dikatakan bahwa Syeh Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik berasal dari Persia. Syehk Maulana Malik Ibrahim dan Syeh Maulana Ishaq disebut sebagai putra dari Syehk Jumadil Qubro. Syeh Maulana Ishaq disebutkan menjadi ulama terkenal di Samudera Pasai, sekaligus ayah dari Raden Paku atau Sunan Giri. Syeh Jumadil Qubro dan Kedua putranya datang ke Pulau Jawa bersama-sama. setelah itu mereka berpisah, Syehk Jumadil Qubro tetap di Pulau Jawa, Syeh Maulana Malik ibrahim ke Champa, Vietnam Selatan dan Adiknya Syeh Maulana Ishaq mengislamkan Samudera Pasai.
Syeh Maulana Malik Ibrahim bermukim di Champa (dalam legenda disebut sebagai negeri Chermain atau Cermin) selama 13 tahun. Ia menikahi puteri raja yang memberinya dua putra, yaitu Raden Rahmat atau Sunan Ampel dan sayyid Ali Murtadha atau Raden Santri. Setelah cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, beliau hijrah lagi ke Pulau Jawa dan meninggalkan keluarganya. Setelah Dewasa, kedua anaknya mengikuti jejak sang Ayah menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.
Syeh Maulana Malik Ibrahim dalam cerita rakyat kadang-kadang juga disebut dengan nama Kakek Bantal. Ia mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia merangkul masyarakat bawah, dan berhasil dalam misinya mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Selain itu, ia juga sering mengobati masyarakat sekitar tanpa biaya. Sebagai tabib, diceritakan bahwa ia pernah diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Champa. Besar kemungkinan permaisuritersebut masih kerabat istrinya.
Filsafat
Mengenai filsafat ketuhanannya, disebutkan bahwa Syeh Maulana Malik Ibrahim pernah menyatakan mengenai apa yang dinamakan Allah. Ia berkata: "Yang dinamakan Allah ialah sesungguhnya yang diperlukan ada-Nya."
Wafat
Setelah selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, Syeh Maulana Malik Ibrahim wafat tahun 1419 . Makamnya kini terdapat di desa Gapura, Gresik, Jawa Timur. Inskripsi dalam bahasa Arab yang tertulis pada makamnya adalah sebagai berikut:
“ Ini adalah Makam almarhum seorang yang dapat diharapkan mendapat pengampunan Allah dan yang Mengharapkan kepada rahmat Tuhannya Yang Maha Luhur, guru para pangeran dan sebagai tongkat sekalian para sultan dan wazir, siraman bagi kaum fakir dan miskin. Yang berbahagia dan syahid penguasa dan urusan agama: Malik Ibrahim yang terkenal dengan kebaikannya. Semoga Allah Melimpahkan rahmat dan ridha-Nya dan semoga menempatkannya di surga. Ia wafat pada hari Senin 12 Rabi'ul Awwal 822 Hijriah. ”
Sumber: Dok. Pribadi,  Wikipedia.org, dan Hasil dari penelitian lapangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar