Tahun Berdiri
: 536 M
Masa : 536-597 M
Masa : 536-597 M
Pusat Kerajaan
: Nagreg, Bandung
Nama Lain :
Kerajaan Kelang
Raja Pertama :
Maharaja Manikmaya
Raja Terkenal
: -
Jumlah Raja :
2
Agama Kerajaan
: Hindu
Agama Seluruh Masyarakat : Hindu, Budha, hyang
Diteruskan Oleh
: Kerajaan Medang Jati (disekitar Sumedang)
Kerajaan Kendan
merupakan sebuah kerajaan kecil yang bersifat keagamaan. Nama Kendan diambil
dari nama sebuah bukit berjarak sekitar 500 meter dari stasiun Nagreg, sebelah
tenggara Cicalengka sekarang. Pada kaki
bukit tersebut, terdapat sebuah kampung bernama Kendan (wilayah Desa Citaman,
Kecamatan Cicalengka sekarang). Di daerah itulah lokasi kerajaan ini berdiri.
Kerajaan ini
dianugerahkan sebagai hadiah pernikahan putri Maharaja Suryawarman yang bernama
Putri Tirtakancana dengan seorang resi bernama Resi Manikmaya. Diberikan lengkap
dengan para prajuritnya. Sejak saat itu kerajaan ini berada pada perlindungan
Maharaja Suryawarman bukan sebagai kerajaan yang berada didalam bawahan
Kerajaan Tarumanegra tetapi satu kerajaan yang sangat dihormati bahkan
dilindungi oleh raja-raja pada saat itu.
Raja-raja Kerajaan Kendan
Raja-raja Kerajaan Kendan
1. Resiguru
Manikmaya (536 – 568 M)
Resiguru ini
berasal dari keluarga Kerajaan Calankayana (India). Sebelum tiba di daerah
Kendan, tokoh ini sempat mengunjungi beberapa daerah, seperti Gaudi (Benggala),
Mahasin (Singapura), Sumatera, Nusa Sapi (Pulau Bali), Syangka, Yawana, Cina,
Jawa bagian timur, dan lain-lain.
Ketika tiba
di wilayah barat Jawa, Resiguru Manikmaya menikah dengan Dewi Tirtakancana
(putri dari Suryawarman / raja Tarumanagara ke-7). Dari ikatan pernikahan
tersebut, Suryawarman menghadiahkan kepada menantunya (Resiguru Manikmaya)
berupa daerah yang bernama Kendan lengkap beserta rakyat, prajurit, perlengkapan
kerajaan, dan mahkota raja.
Akhirnya,
berdirilah sebuah kerajaan baru dibawah pimpinan Resiguru Manikmaya. Kehadiran
kerajaan ini langsung disebar luaskan oleh Suryawarman kepada seluruh raja-raja
daerah kekuasaan Tarumanagara melalui surat. Isi dari surat tersebut intinya
adalah menegaskan kepada semua pihak untuk menerima Resiguru Manikmaya sebagai
penguasa di Kendan, dan apabila menolak maka Tarumanagara akan memberikan
hukuman mati dan kerajaan yang menolak tersebut akan dihapuskan.
Perlakuan
istimewa dari Tarumanagara tersebut, dikarenakan selain Resiguru Manikaya
adalah menantu Suryawarman, beliau juga merupakan seorang brahmana yang ulung
serta telah banyak berjasa terhadap agama. Resiguru
Manikmaya memiliki beberapa orang anak, salah satunya bernama Rajaputra Suraliman
Sakti, yang kelak akan meneruskan tahta ayahnya sebagai penguasa Kendan.
2. Rajaputra
Suraliman Sakti (568 – 597 M)
Sebelum
menjadi raja di Kendan, Rajaputra tinggal di Ibukota Tarumanagara bersama
kakeknya (Suryawarman). Pada saat usianya menginjak 20 tahun, Rajaputra
Suraliman mulai menampakkan ketampanan dan kemahiran dalam ilmu berperang.
Karena kemampuannya itulah, kemudian beliau diangkat menjadi Panglima Angkatan
Perang Tarumanagara.
Ketika
ayahnya wafat, maka Rajaputra Suraliman segera meninggalkan Tarumanaga dan
dinobatkan menjadi raja baru di Kendan. Penobatan ini berlangsung pada tanggal
5 Oktober 568. Setelah menjadi raja Kendan, penguasaannya terhadap ilmu perang
masih terlihat, karena itulah ia selalu unggul dalam berperang.
Beliau menikah
dengan seorang puteri dari Kutai yang bernama Dewi Mutyasari (keturunan
Kudungga). Dari pernikahannya, Rajaputra Suraliman dikaruniai 2 orang anak,
mereka adalah :
1. Kandiawan (Rajaresi Dewaraja / Layuwatang),
kemudian menjadi penerus tahta Kerajaan
Kendan.
2. Kandiawati, putri ini kemudian menikah dengan
saudagar dari Sumatera dan tinggal disana.
Setelah
Rajaputra Suraliman turun tahta, maka Kerajaan Kendan diserahkan pada Kandiawan
(putra sulungnya) yang sebelumnya telah menjabat sebagai raja daerah di wilayah
Medang Jati.
Sementara
itu Kandiawan memindahkan pusat kerajaannya ke Medang Jati, maka mulai pada
periode ini Kerajaan Kendan lebih dikenal sebagai Kerajaan Medang Jati,
sedangkan wilayah Kendan sendiri hanya dipakai sebagai pusat keagamaan /
pertapaan.
Peninggalan
dari Kerajaan Kendan adalah sebuah patung Durga (patung bagi penganut agama
Hindu Siwa), patung ini pertama kali ditemukan di sekitar daerah yang
diperkirakan sebagai tempat pemujaan di jaman itu (200 meter dari sebelah utara
stasiun Nagreg). Kini keberadaan patung itu disimpan di Museum Nasional
Jakarta.
Mahkota Kerajaan Kelang (foto:Bandungmozaik.com)
Selain
patung Durga peninggalan Kerajaan Kendan yang baru-baru ini ditemukan adalah
mahkota Kerajaan Kendan. Mahkota ini ditemukan tak jauh dari temuan patung
Durga, tepatnya di Kampung Kendan, Desa Citaman, Kecamatan Nagreg. Mahkota ini
terbuat dari bahan logam kasar, dan ditemukan dalam sebuah kotak atau peti yang
telah terkubur dalam tanah lebih dari 1400 tahun yang lalu. Kini mahkota Kendan
disimpan di salah satu rumah penduduk sebagai benda pusaka yang tetap dijaga
dan dilestarikan.
Sumber Tulisan : westjavakingdom.blogspot.com, Bandungkabmozaik.com, makan11.blogspot.co.id, sasadaramk.blogspot.co.id
Serta dari berbagai sumber lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar